LangkatTerkini.Com – Pemda Langkat diminta untuk merawat Makam Tengku Amir Hamzah dan situs bersejarah lainnya yang ada terutama masalah kebersihan. Diharapkan kolaborasi pemerintah kecamatan Tanjung Pura dengan Pemkab.
“Seharusnya Pemkab Langkat lebih memperhatikan kebersihanya melalui Dinas Kebersihan atau pihak kecamatan juga membantu kebersihan dan perawatanya,” kata Anggota DPRD Langkat dari Fraksi Gerindra Rahmanuddin Rangkuti saat dihubungi Langkatterkini. com, Kamis (9/1/2025).
Diharapkan Pemkab Langkat untuk melestarikan Makam Tengku Amir Hamzah dan situs sejarah lainnya. Karena sejarah tidak akan punah oleh waktu. Tanpa ada sejarah manusia tak bisa hidup dikehidupan selanjutnya dengan tidak melihat ke masa lampau. Apalagi kita akan menghadapi Indonesia Emas 2045.
“Karena bangsa yang besar harus menghormati pendahulu-pendahulu kita,” jelas Rahman.
Langkatterkini.com sudah berusaha mengkonfirmasi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Langkat Nur Eli Heriani Rambe. Namun, Nur Eli belum ada jawaban hingga berita ini diterbitkan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra melaksanakan solat Zuhur dan Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Yusri berziarah usai memberikan orasi Ilmiah di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).
“Kemarin saya melaksanakan shalat dzuhur di Masjid Raya Azizi, Tanjung Pura, Sumatera Utara. Bakda shalat. Saya secara khusus berziarah ke makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah. Sastrawan dan pejuang yang diculik dan dibunuh ketika terjadi Revolusi Sosial di Sumatera Timur tahun 1946,” kata Yusri sebagaimana dikutip Langkatterkini.com di Instagram @yusrilihzamhd, Kamis (9/1/2025).
Padahal, jelas Yusril, Amir Hamzah adalah seorang nasionalis. Presiden Sukarno mengangkat dirinya sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Amir berkedudukan di Kesultanan Langkat tidak lama sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945.
“Amirlah yang mengibarkan Merah Putih di depan Istana Kesultanan Langkat. Sultan Langkat sendiri mengumumkan bahwa Kesultanan Langkat adalah bagian dari NKRI,” ungkap Yusril.
Menurut Yusril, kehidupan Amir Hamzah tragis dan penuh kesedihan. Hal itu tercermin dalam karya-karya puisinya yang berkisar antara cinta kepada Tuhan, cinta kepada tanah air, dan cinta kepada sesama manusia.
“Satu hal yang membuat saya sedih adalah taman yang dibuat untuk mengenang Amir Hamzah yang terletak di samping Masjid Azizi. Taman tersebut butuh perawatan khusus,” kata Amir.
Menko Kumham Imipas menghimbau Pemerintah Daerah (Pemda) Langkat untuk memberikan perhatian dan merawat taman tersebut.
“Saya mengimbau Pemda Langkat untuk memperhatikan dan merawat taman itu. Begitu juga masjid dan lingkungan sekitarnya supaya terjaga nilai sejarah dan kelestariannya,” pungkas penulis pidato Presiden Soeharto dan B. J. Habibie itu.***