LANGKAT

Cicit Kandung Tengku Amir Hamzah Sering Ingatkan Pemkab Langkat Soal Makam Oyangnya, Tak Pernah Didengar

×

Cicit Kandung Tengku Amir Hamzah Sering Ingatkan Pemkab Langkat Soal Makam Oyangnya, Tak Pernah Didengar

Sebarkan artikel ini

LangkatTerkini.Com – Wan Arif, Cicit Kandung Tengku Amir Hamzah mengucapkan terima kasih kepada Prof Yusril Ihza Mahendra, yang telah sudi berkunjung dan memberi himbauan kepada Pemkab langkat untuk memperhatikan situs bersejarah yang terletak di Masjid Azizi Tanjung Pura Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Dimana disamping masjid tersebut terdapat Makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah.

“Sudah sering mengingatkan Pemkab Langkat tentang perhatian terhadap situs situs bersejarah di langkat, terkhusus kepada Dinas Pariwisata yang dinilainya kurang peduli terhadap situs-situs sejarah yang ada di Langkat tersebut, namun Dinas Pariwisata terkesan ‘cuek’ dan ‘acuh,” kata Arif saat dimintainya tanggapan LangkatTerkini.Com, Jumat, (10/1/2025).

Ia menilai kalau tidak ada kunjungan dan himbauan dari pemerintah pusat kemungkinan besar Pemkab Langkat seakan-akan tidak peduli dengan hal itu, jika situs sejarah di Langkat di rawat dengan baik tentu tidak ada kritikan dan himbauan dari prof. Yusril yang ditujukan ke Pemkab Langkat,” ujarnya.

Padahal, jelasnya, situs sejarah itu adalah bukti nyata perjalanan sejarah masa lalu yang perlu dilestarikan menjadi cagar alam budaya.

Menurut Wan Arief, situs sejarah adalah aset budaya dan pariwisata daerah yang memiliki nilai sejarah tinggi untuk meningkatkan pariwisata dan memperkuat budaya suatu daerah sehingga wisatawan tertarik berkunjung, terkhusus Langkat nan bertuah ini.

Menko Kumham Imipas Sedih Melihat Makam Tengku Amir Hamzah, Himbau Pemda Langkat Perhatikan dan Merawat
Yusril Ihza Mahendra saat berziarah di makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah (Foto: Instagram @yusrilihzamhd)

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra melaksanakan solat Zuhur dan Ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Yusri berziarah usai memberikan orasi Ilmiah di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

Tampak Yusril memakai Jas, celana, sepatu warna hitam, dasi warna merah dan baju kemeja putih. Yusril foto di depan pintu masuk masjid Azizi mimbar dan makam Tengku Amir Hamzah.

“Kemarin saya melaksanakan shalat dzuhur di Masjid Raya Azizi, Tanjung Pura, Sumatera Utara. Bakda shalat. Saya secara khusus berziarah ke makam Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah. Sastrawan dan pejuang yang diculik dan dibunuh ketika terjadi Revolusi Sosial di Sumatera Timur tahun 1946,” kata Yusri sebagaimana dikutip Langkatterkini.com di Instagram @yusrilihzamhd, Kamis (9/1/2025).

Pakar hukum Tata Negara itu sering membaca buku bahkan karya tulis ilmiah tentang Amir Hamzah.

“Saya membaca hampir semua karya tulis dan puisi yang ditulis Amir Hamzah. Serta membaca beberapa disertasi doktor dan buku yang membahas karya-karya sastranya,” sebutnya.

Amir meninggal dunia terbunuh akibat ada propaganda.

“Amir terbunuh ketika berusia 35 tahun akibat propaganda kaum kiri yang ingin menghabisi keluarga bangsawan Kesultanan Langkat,” kata Yusril.

Padahal, jelasnya, Amir Hamzah adalah seorang nasionalis. Presiden Sukarno mengangkat dirinya sebagai Wakil Pemerintah Pusat. Amir berkedudukan di Kesultanan Langkat tidak lama sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945.

“Amirlah yang mengibarkan Merah Putih di depan Istana Kesultanan Langkat. Sultan Langkat sendiri mengumumkan bahwa Kesultanan Langkat adalah bagian dari NKRI,” ungkap Yusril.

Menurut Yusril, kehidupan Amir Hamzah tragis dan penuh kesedihan. Hal itu tercermin dalam karya-karya puisinya yang berkisar antara cinta kepada Tuhan, cinta kepada tanah air, dan cinta kepada sesama manusia.

Ketika di Masjid Azizi, Yusril mendatangi Makam Amir Hamzah seakan-akan tidak terawat, terlihat kotor dan cat yang pudar.

“Satu hal yang membuat saya sedih adalah taman yang dibuat untuk mengenang Amir Hamzah yang terletak di samping Masjid Azizi. Taman tersebut butuh perawatan khusus,” kata Amir.

Yusril melihat tulisan di dinding taman (monumen) Amir Hamzah rusak dan patah tanpa diperbaiki.

Menko Kumham Imipas menghimbau Pemerintah Daerah (Pemda) Langkat untuk memberikan perhatian dan merawat taman tersebut.

“Saya mengimbau Pemda Langkat untuk memperhatikan dan merawat taman itu. Begitu juga masjid dan lingkungan sekitarnya supaya terjaga nilai sejarah dan kelestariannya,” pungkas penulis pidato Presiden Soeharto dan B. J. Habibie itu.***

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *