LANGKATTERKINI.COM – Kurang lebih sepekan ini penampilan Ka’bah berubah. Bila sebelumnya kain penutup (Kiswah) berwarna hitam menutup total sampai ke bawah, kini separuhnya sudah diangkat. Kain penutup bagian bawahnya sudah berganti warna menjadi putih.
Perubahan Kiswah itu menandakan kalau musim haji sudah dimulai. ‘Gong’ awal musim haji dimulai oleh Otoritas Umum Urusan Dua Masjid Suci pada Rabu malam, 22 Mei 2024, lalu. Sehari setelahnya, ketika sejumlah petugas haji di Daker Makkah mendampingi jamaah di mataf (area sekitar Ka’bah), kain kiswah warna hitam sudah diangkat.
Proses menaikkan penutup Ka’bah dimulai dari bagian bawah sepanjang tiga meter, dan menutupi bagian yang terangkat dengan kain katun putih selebar 2,5 meter dan panjangnya 54 meter dari keempat sisi Ka’bah. Bersyukur, jamaah haji yang Tawaf pada waktu itu bisa melihat proses pengangkatan.
Dikutip dari laman resmi Otoritas Umum Urusan Dua Masjid Suci, pengangkatan penutup Ka’bah dilakukan dalam delapan tahap menggunakan 10 crane, dan pengerjaannya memakan waktu sekitar empat jam dengan melibatkan 36 teknisi dan spesialis.
Muhyiddin, salah satu petugas haji yang kebetulan Tawaf mengawal jemaah mengatakan sempat menyentuh langsung bangunan Ka’bah tanpa kain Kiswah sehari setelah pengangkatan.
“Saat tangan menempel di dinding Ka’bah, tangan terasa dingin. Banyak jamaah yang juga menempelkan kedua tangannya ke dinding Ka’bah itu sambil melafalkan doa-doa. Saya pun penasaran dengan para jamaah yang berlomba menyentuh Hajar Aswad,” ujar Muhyiddin.
Para jamaah yang mendekati batu surga itu pun tampak besar-besar sehingga agak sulit untuk mendekatinya.
“Saat saya mendekati Hajar Aswad, ada juga seorang jamaah yang wajahnya seperti orang Indonesia. Jamaah itu terlihat sudah berumur, karena rambutnya sudah banyak yang memutih. Saat mendekati Hajar Aswad, bapak itu terjepit di antara jamaah-jamaah bertubuh besar,” kata Muhyiddin.
Muhyiddin sudah hampir dua pekan menjadi petugas PPIH di Arab Saudi. Perubahan situasi dan kondisi di Masjidil Haram memang berubah sejak kedatangannya pertama kali sebelum Kiswah diangkat. Dalam sepekan ini Masjidil Haram semakin membludak dipadati jemaah haji.
Sejak pagi, siang, sampai malam hari jemaah haji silih berganti menjalankan ibadah Tawaf. Puncak kepadatan terjadi malam hari. Ini wajar mengingat siang hari suhu di Makkah sangat panas, mencapai 43 derajat. “Lebih padat kalau malam hari memang,” kata Muhyiddin.
Situasi Masjidil Haram, terutama Ka’bah ini juga bisa dipantau lewat Channel TV Makkah secara streaming. Jumlah jemaah Tawaf akan nampak lebih lengang di siang hari, dan mulai akan padat mulai sore hingga dini hari.
Jemaah diimbau umrah jam 10 malam
Sebelumnya, Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman, mengimbau jemaah haji melakukan ibadah umrah wajib pada malam hari, pukul 22.00 WAS atau pagi hari 09.00 WAS. Ini karena cuaca di Makkah sedang panas-panasnya, mencapai 42 sampai 43 derajat.
Imbauan itu dilakukan untuk menjaga kesehatan para jemaah menjelang puncak haji pada 15 Juni 2024 nanti. Sekaligus, untuk menghindari kepadatan jemaah di Masjidil Haram menjelang puncak haji ini.
“Kami mengimbau, bagi jemaah haji tiba di hotel Makkah pada pukul 06.00 – 17.00 WAS untuk dapat melaksanakan umrah wajib pada pukul 22.00 WAS,” kata Khalilurrahman di Makkah, Senin (27/5/2024).
Sementara bagi jemaah yang tiba di hotel Makkah pada pukul 18.00 – 05.00 WAS, dapat melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.00 WAS.
“Imbauan ini sekali lagi kami sampaikan dalam rangka menjaga kesehatan jemaah dan menghindari kepadatan di Masjidil Haram,” kata Khalil.
Dengan pengaturan jadwal tersebut, diharapkan jemaah juga punya cukup waktu untuk beristirahat sebelum melaksanakan umrah wajib. Paling tidak, kata dia, ada jeda minimal empat sampai lima jam setelah jemaah tiba untuk beristirahat terlebih dahulu.
“Tidak perlu buru-buru melakukan umrah wajib setibanya di Makkah, tapi pastikan kondisi tubuh sudah fit dan siap melaksanakan ibadah tersebut,” ujar Khalil.
Pemilihan jam tersebut juga bertujuan menghindarkan jemaah haji dari kondisi cuaca terik yang kerap terjadi di Makkah. “Cuaca di Kota Makkah saat siang hari bahkan dalam beberapa hari ini bisa menembus suhu 42 sampai 43 derajat celcius,” kata Khalil.
“Ini cukup ekstrem jika dibandingkan cuaca sehari-hari di Indonesia. Bahkan nanti saat puncak masa haji diperkirakan akan menembus 50 derajat celcius,” papar Khalil.
Khalil meminta imbauan ini dapat dijadikan pedoman bagi seluruh petugas maupun jemaah haji Indonesia dan membantu mensosialisasikannya kepada para jemaah haji di Makkah.
“Untuk petugas kloter dan petugas sektor saya minta bantu untuk mengawasi agar imbauan ini dapat dipatuhi. Harap diingat, keselamatan jemaah menjadi prioritas kita bersama,” ujar Khalil.
Update kedatangan jemaah haji, Selasa 29 Mei 2024, sebanyak 127.923 jemaah telah tiba di Arab Saudi yang tersebar di 330 kloter. Untuk jemaah yang mendarat di Madinah sebanyak 88.987 orang,, sementara mendarat di Jeddah sebanyak 38.936 orang.(tirto/red)