LANGKATTERKINI.COM – Layaknya dalam adegan film, tiga remaja putri nekat melakukan perampokan menjelang malam. Modusnya pura-pura bertamu lalu korban disekap dan dianiaya.
Rencana jahat itu bisa berjalan sukses karena ternyata korban merupakan tante salah satu pelaku. Hasilnya, trio bandit muda ini sukses menggasak uang Rp13,8 juta.
Polisi mengungkap perampokan terjadi di perumahan Pura Bojonggede, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Adapun identitas ketiganya yakni AAR (17), MP (16), dan RAH (18).
Tak berselang lama, para pelaku perampokan pada Minggu (12/5/2024) itu berhasil diciduk bermodalkan rekaman CCTV dan keterangan dari para saksi.
Kapolsek Tajurhalang, Iptu Tamar Bekti menyebutkan para pelaku membagi tugas dalam menjalankan aksinya. Dua orang masuk ke rumah (bertamu), sedangkan seorang lagi menunggu di motor, memantau situasi.
Iptu Tamar Bekti mengungkapkan, para pelaku tak segan melakukan kekerasan. Korban sempat disekap sebelum para pelaku menggasak barang berharga milik korban.
Para pelaku juga disebut menyemprot muka korban menggunakan obat nyamuk. “Si korban disemprot pakai baygon mukanya, habis itu dia (korban) dipukul, dijambak, disekap, terus diseret ke kamar, dikunciin dari luar,” ungkapnya.
Iptu Tamar Bekti mengatakan, dari hasil aksi pencurian dan kekerasan tersebut, para pelaku berhasil membawa lari uang tunai senilai Rp 1,8 juta dan kartu ATM milik korban.
Bermodalkan kartu ATM tersebut, pelaku menarik uang tunai sebesar Rp 12 juta di gerai ATM bank bersama. Sehingga total kerugian korban yakni Rp 13,8 juta.
Uang tersebut kemudian digunakan oleh pelaku untuk membeli iPhone 13, kemudian dibagikan kepada dua rekannya dan sebagian diberikan kepada ibunya.
“Ponakannya ini tau PIN-nya karena pernah diajak ngambil uang di ATM. RAH dikasih uang Rp 300 ribu, MP dikasih Rp100 ribu, dia beli handpone Rp 10,2 juta, terus dikasih ke mamahnya sekian, sisanya Rp 700 kami sita,” ungkapnya.
Warga setempat bernama Atiek Yulis Setyowati mengungkapkan detik-detik perampokan berdasarkan keterangan korban. Atiek menjelaskan, perampokan itu terjadi saat korban selesai menjalankan ibadah Sholat Magrib, Minggu (12/5/2024).
Saat itu, korban mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Tanpa rasa curiga, korban langsung membukakan pintu. Namun ternyata yang datang adalah ponakannya.
“Begitu dibuka, korban langsung didorong, disemprot pakai cairan (serangga). Terus abis itu korban dipukul, diinjak-injak oleh mereka,” ungkapnya, Rabu (15/5/2024).
Pelaku juga menyekap korban di dalam kamar dan dikunci dari luar. Dalam kondisinya yang tak berdaya, korban sempat pura-pura tak sadarkan diri agar para pelaku berhenti menyerangnya.
“Saat itu, ibunya pura-pura udah enggak sadar tapi samar-samar masih dengar, karena udah di dalam (kamar) yaudah yang penting ‘saya enggak diapa-apain lagi, kalau mau diambil ya ambil ajalah’, seperti itu,” tutur Atiek.(tbn)