SUMUT

Gawat Ah! Pasar Ikan Pangkalan Brandan Jadi Tempat Nyantai ODGJ

×

Gawat Ah! Pasar Ikan Pangkalan Brandan Jadi Tempat Nyantai ODGJ

Sebarkan artikel ini
Pasar ikan yang mangkrak di Pangkalan Brandan jadi tempat nyantai ODGJ.(JOKO PURNOMO/POSMETRO MEDAN)

LANGKAT TERKINI-Pasar ikan dan sayur mayur Pangkalan Brandan kini jadi tempat istirahat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Gawat!

Pasar itu terletak di Kelurahan Brandan Barat, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Pembangunan pasar ini menelan biaya Rp 6,8 miliar yang bersumber dari dana APBN dan APBD Langkat.

Tapi sayangnya, sejak rampung dibangun tahun 2023 pasar ini tidak difungsikan alias terbengkalai atau mangkrak.

Mangkraknya pasar ini mengundang tanda tanya dan kritikan publik.

“Selalu jadi tempat warga dan ODGJ istirahat di sini (lokasi proyek pasar),” kata Buyung warga Pangkalan Brandan kepada POSMETROMEDAN.com (Grup LangkatTerkini.com) di sekitar pasar, Jumat (24/5/2024).

Warga lain mengkritik keras mangkraknya fungsi pasar ikan Pangkalan Brandan yang menelan anggaran uang rakyat itu.

Kios-kios kosong karena tidak ditempati pedagang.(JOKO PURNOMO/POSMETRO MEDAN)

“Lihat kondisinya ditelantarkan seperti ini, tidak difungsikan sesuai rencana,” ketus Hasrizal SH, Jumat (24/5/2024).

Kata Hasrizal, tidak ada gunanya dibangun kalau tidak difungsikan untuk pedagang kaki lima (PKL) sesuai rencana.

“Ini namanya menghambur-hamburkan keuangan negara, rakyat lagi susah ekonomi semakin sulit,” tegas Hasrizal di Pangkalan Brandan.

“Mirisnya dana anggaran cukup fantastis dihambur-hamburkan seperti ini,” sambungnya.

Terpisah, praktisi hukum Kabupaten Langkat Safril SH mempertanyakan apa manfaat pembangunan dan renovasi pasar ikan itu bila tidak digunakan.

Pasalnya hingga saat ini pasar tersebut belum memberikan dampak atau manfaat kepada para PKL sayur-mayur dan ikan di sana.

“Faktanya, para pedagang belum  bersedia menggunakan lokasi yang telah disediakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Langkat itu,” tutur Safril.

“Ikhsan Aprija (Kadisperindag Langkat) disinyalir telah menghambur-hamburkan uang negara hanya untuk mencari keuntungan pribadi semata,” lanjut mantan anggota DPRD Langkat dari fraksi PDI-P ini.

Menurut Safril Disperindag Langkat harus bertanggung jawab dalam hal ini karena menggunakan keuangan negara.

“Para PKL masih menggelar dagangannya di berem jalan (trotoar-red),” jelas Safril.

Para pedagang masih berjualan di pinggir jalan.(JOKO PURNOMO/POSMETRO MEDAN)

Sementara, komitmen pembangunan tersebut untuk menata daerah itu dengan baik melalui pembenahan.

Salah satunya membangun pasar rakyat dan dapat memberikan tempat bagi masyarakat untuk berdagang, sehingga tidak lagi berjualan di pinggir jalan.

Parahnya, saat dikonformasi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Langkat, Ikhsan Aprija tak mau menjawab telepon POSMETROMEDAN.com (Grup LangkatTerkini.com).

Diketahui, pasar terdiri dari 2 blok. Untuk pasar blok A, ada kios rehab sebanyak 141 kios.

Kemudian, pembuatan 48 meja pedagang, 36 hamparan pedagang, 3 toilet dan 1 kantor pengelola.

Sedangkan untuk pasar blok B terdapat pembangunan 48 lost pedagang ikan, 49 hamparan pedagang dan 4 unit toilet.(*)

 

REPORTER: Joko Purnomo

EDITOR: Ali Amrizal

 

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *